Notebook dengan harga murah tetap jadi primadona di pasar IT
Indonesia. Akan tetapi, murah itu relatif, bukan? Itu sebabnya, kami
buatkan sebuah buyer’s guide untuk membantu Anda memilih yang paling pas
untuk Anda.
Tolok Ukur: Performa dan Harga
Notebook termurah, kalau tidak bisa mengerjakan kebutuhan Anda, akan
menjadi tidak berguna, bukan? Itu sebabnya,
Jagat Review akan membantu
Anda dalam memilih notebook yang paling pas. Acuan yang paling mendasar
adalah performa dan harganya.
Di dalam buyer’s guide ini kami akan menyuguhkan jenis-jenis notebook
lengkap dengan acuan performanya secara umum. Pilihan spesifik Anda
nantinya bisa didasarkan atas pengkategorian kami, tapi tetap sebaiknya
dipadukan preferensi masing-masing.
Sebagai contoh, Anda merasa pas dengan pilihan A pada kategori harga
X. Akan ada banyak notebook yang memiliki spesifikasi sesuai kategori
tersebut. Pilihan Anda secara spesifik masih harus ditentukan sendiri.
Setidaknya, Anda sudah memperoleh acuan yang mempersempit pilihan Anda,
bukan? OK, untuk mengawali semuanya, kita akan membagi-bagi kategori
performa terlebih dahulu.
Performa Umum
Performa secara umum bergantung pada prosesor. Karena, lebih dari 90%
software memang hanya mengandalkan prosesor saja. VGA akan berpengaruh
besar pada gaming dan bahkan tidak berpengaruh pada performa Adobe
Photoshop. Mari kita akan membagi performa ke dalam beberapa kategori
untuk mempermudah pembahasan ini:
Performa Rendah
adalah yang dimiliki oleh netbook. Performa semacam ini hanya pantas
untuk digunakan untuk mengonsumsi konten multimedia, online, dan
melakukan kegiatan produktivitas ringan.
Cocok untuk: menonton film, browsing, bermain game flash, mengetik, merancang presentasi sederhana, spreadsheet.
Tidak cocok untuk: editing foto dengan Photoshop, editing video, membuka banyak aplikasi dalam waktu bersamaan.
Performa Sedang
memungkinkan pengguna untuk melakukan kegiatan dengan produktivitas
normal. Hanya saja, kecepatannya memang tidak sehebat yang berperforma
tinggi. Jadi, dalam beberapa kondisi Anda masih harus bersabar. Tentu
saja, kegiatan mengonsumsi konten multimedia menjadi hal yang sangat
mudah dilakukan. Pada beberapa konfigurasi notebook berperforma sedang,
daya tahan baterainya bisa sangat baik.
Cocok untuk: editing foto ringan dengan Photoshop, editing video sederhana, multitasking aplikasi ringan, merancang presentasi, mengetik.
Tidak cocok untuk: manipulasi/editing foto berat dengan Photoshop, editing video yang kompleks, 3D rendering.
Performa Tinggi
pada sebuah notebook akan membuatnya menjadi andalan yang sangat baik
untuk mengerjakan beragam hal. Performa semacam ini sudah setara dengan
yang bisa diperoleh pada desktop pada umumnya. Uniknya, beberapa
notebook dengan performa tinggi, saat ini sudah bisa memiliki daya tahan
baterai yang baik.
Cocok untuk: editing/manipulasi foto dengan
Photoshop, editing video, multitasking, merancang presentasi kelas atas,
menjalankan aplikasi yang biasa dijalankan oleh PC desktop.
Tidak cocok untuk: Menjalankan 3D rendering berat.
Performa Tinggi Sekali
akan membuat notebook Anda bekerja seperti desktop workstation kelas
atas. Prosesor Core i7 terbaru dan jumlah memori besar menjadi otot
utama notebook semacam ini. Anda bisa mengandalkannya untuk beragam
tugas berat, akan tetapi, masalah utamanya biasanya adalah daya tahan
baterai yang tidak baik.
Cocok untuk: editing/manipulasi foto dengan
Photoshop, editing video, multitasking, merancang presentasi kelas atas,
menjalankan aplikasi yang biasa dijalankan oleh PC desktop.
Tidak cocok untuk: bekerja dengan mobilitas tinggi.
Performa Gaming
Kemampuan sebuah notebook menjalankan game, sangat dipengaruhi oleh
prosesor dan VGA yang digunakan. Jadi, bukan bergantung pada VGA saja.
Mengapa demikian? Karena dalam sebuah game ada banyak aspek yang harus
dikerjakan bersamaan. VGA pada umumnya akan mengerjakan aspek tampilan
(3D, physics, efek) dan prosesor akan mengerjakan aspek gameplay
(contoh: artificial intelligence) dan pengaturan alur data.
Catatan: bermain Game flash bisa diperoleh dengan hampir semua jenis
notebook. Jadi, kami tidak akan menganggapnya sebagai salah satu
kriteria game. Meski demikian, netbook terkadang masih bisa bermasalah
saat menjalankan beberapa jenis game flash.
Performa Gaming online entry-level
sudah bisa diperoleh dengan menggunakan VGA terintegrasi dari Intel
Sandy Bridge. Bahkan, APU seperti E450 pun sudah bisa menjalankannya.
Hanya saja, resolusi harus dikorbankan turun ke kisaran 800×600.
Cocok untuk: menjalankan game online ringan yang menggunakan directX9-10 pada resolusi rendah.
Kurang cocok untuk: Game yang menggunakan feature kompleks seperti DirectX 11.
Performa Gaming online kelas menengah
Baru bisa ditemukan pada perpaduan prosesor dengan VGA discrete
(tambahan) kelas entry-level atau prosesor AMD Llano untuk notebook.
Pada kelas ini, sebenarnya tidak ada patokan spesifikasi yang harus,
tetapi usahakan mendapatkan notebook dengan prosesor Intel core i3 dan
i5 dengan graphics NVIDIA atau AMD Radeon. Uktuk kelas ini tidak ada
patokan harga, tetapi usahakan mendapatkan graphics dengan seri
menengah.
Cocok untuk: Game online dengan directX9-10 dengan resolusi penuh (1366×768)
Kurang cocok untuk: Game yang menggunakan feature kompleks seperti DirectX 11.
Performa Gaming mainstream
pada notebook membutuhkan prosesor yang cukup baik, mampu menjalankan
4 thread, dan VGA terpisah (discrete) dengan performa yang baik juga
(minimal 128-bit). Memang tidak banyak yang membuat nnotebook pada kelas
ini,tetapi biasanya sudah mengusung prosesor Intel core i5 keatas
dengan graphics dari NVIDIA atau ATI radeon dan mempunyai harga di
kisaran harga kurang lebih Rp10.000.000,-.
Cocok untuk: Menjalankan game 3D terbaru pada resolusi 1366×768 atau 1280×720, memainkan game online biasa pada resolusi penuh.
Kurang cocok untuk: Memainkan game terbaru dengan kualitas gambar tertinggi
Performa Gaming high-end
pada notebook sebenarnya belum bisa bersaing dengan gaming high-end
pada desktop. Performa high-end pada notebook baru bersaing dengan
desktop yang menggunakan VGA di kelas 2 juta rupiah. Akan tetapi, untuk
sebuah notebook, performa seperti ini sudah dianggap lebih dari cukup.
Notebook jenis ini biasanya mempunyai harga di atas Rp12.000.000,-
dengan berbagai spesifikasi yang dapat Anda temukan pada PC desktop,
seperti: storage RAID-0, graphics SLI, Memory diatas 8GB dan lain
sebagainya.
Cocok untuk: Menjalankan game 3D terbaru pada
resolusi penuh dengan menghidupkan sebagian feature kualitas gambar,
memainkan game online pada resolusi penuh.
Kurang cocok untuk: Memainkan game terbaru dengan kualitas gambar tertinggi pada layar monitor tambahan 1080p.
Apa yang Bisa Kita Peroleh dengan Dana yang Tersedia?
Setelah kita membagi-bagi kelas performanya, sekarang mari kita lihat
apa yang bisa kita peroleh saat memilih notebook di pasaran. Tentunya
dengan membaginya berdasarkan harga.
Di bawah 2 juta rupiah
Ini adalah rentang harga yang paling susah. Kami akan sangat
menyarankan Anda untuk menambah dana dan setidaknya beralih ke rentang
harga 2-3 juta rupiah. Mengapa demikian? Di dalam rentang harga ini
pilihan Anda adalah mencari netbook lama yang sudah diobral (itu pun
dari brand yang tidak populer) atau sebuah notebook bekas berkemampuan
rendah. Kemungkinan besar, (meski sedikit menyimpang) sebuah tablet
dengan prosesor Qualcomm 7227 (600 MHz) yang terjangkau akan menjadi
opsi yang tak kalah baiknya.
Harga 2-3 juta rupiah
Sekarang Anda memiliki dua pilihan: notebook yang ukuran mungil
dengan performa rendah atau yang berukuran besar (14”) dengan performa
sedang. Dalam rentang ini, belum dapat ditemukan notebook yang pantas
untuk bermain game.
Untuk “notebook” dengan ukuran mungil, pilihan jatuh
pada form factor netbook. Akan tetapi, saran kami jatuh pada netbook
dengan prosesor AMD C-50 atau (lebih baik lagi) C-60. Lupakanlah netbook
dengan prosesor Atom yang sekarang tersedia, karena performa
multmedianya sudah jauh tertinggal.
Untuk notebook berperforma sedang, Anda bisa temukan
beberapa brand lokal yang masih menawarkan notebook dengan prosesor
Intel P6000 hingga P6200. Jangan khawatir, prosesor ini cukup kencang
dan VGA-nya sudah bisa diandalkan untuk memutar video 1080p sekalipun.
Harga 3-3.999 juta rupiah
Pada dasarnya Anda tetap memperoleh dua pilihan seperti rentang harga
sebelumnya. Hanya saja, kali ini performanya sudah lebih baik. Jadi,
pada umumnya, notebook yang kami “tawarkan” pada kategori ini sudah
termasuk memiliki performa gaming online entry-level.
Untuk Notebook dengan ukuran mungil, pilihan jatuh pada notebook dengan layar 11.6” – 12.0” yang menggunakan prosesor AMD E350 atau E450.
Untuk notebook berukuran 14” ada beberapa pilihan
prosesor. Semua pilihan yang kami suguhkan menggunakan prosesor Intel
Sandy Bridge, jadi VGA-nya sudah cukup baik untuk beberapa game. Pada
harga di bawah 3.5 juta rupiah, prosesor Intel B800 adalah pilihannya.
Jika ada dana tersisa, kami akan sangat menyarankan Anda untuk memilih
notebook 14” dengan prosesor B950 yang performanya lumayan jauh lebih
tinggi dibandingkan B800.
Catatan: Ada beberapa notebook yang memadukan Intel B800 dengan VGA
Radeon HD6470 (contoh: Asus X44). Varian seperti ini bisa menawarkan
performa gaming yang unik.
Harga 4-4.999 juta rupiah
Dalam rentang harga ini, performa sudah menjadi acuan yang penting.
Akan tetapi, Anda harus memilih performa mana yang diinginkan. Performa
gaming, atau performa secara umum?
Notebook dengan performa umum menengah ke tinggi
bisa ditemukan di sini. Modal dasarnya adalah Intel Core i3 2330.
Dipadukan dengan RAM 4 GB, notebook dengan Core i3 2330 bisa menerima
beragam jenis pekerjaan yang cukup berat.
Catatan: Perhatikan notebook dengan brand lokal. Kami melihat ada
beberapa yang bahkan menawarkan Core i5 2410 atau bahkan i5 2430 pada
rentang harga ini!
Notebook dengan performa gaming online menengah hingga mainstream juga bisa ditemukan sebagai hasil perpaduan Intel B950 dengan VGA discrete AMD HD6470, 6370, atau NVIDIA GT520M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar